Kontak
021-39703779
021-39703779
085210567695
Puri Botanic Juction Blok I9 no.5 Joglo Raya, Kel. Joglo Kec. Kembangan Kota Adm.
Jakarta Barat Provinsi DKI Jakarta
info@jayasolusipertahanan.com

Perdana Menteri India Narendra Modi menetapkan ambisi tinggi untuk ekspor pertahanan dalam dua tahun ke depan, sebesar US$5 miliar atau Rp 76 triliun per tahun.

New Delhi tengah berupaya mengunci kesepakatan pertahanan senilai US$ 9 miliar atau sekitar Rp137 triliun pada acara dua tahunan Aero India. Acara terbesar di bidangnya itu akan digelar selama lima hari ke depan.

“Hari ini, India bukan hanya pasar bagi perusahaan pertahanan, tetapi juga merupakan mitra pertahanan potensial. Saya meminta sektor swasta India untuk berinvestasi lebih banyak lagi di sektor pertahanan negara,” kata Modi dalam pidatonya di acara itu, Senin, 13 September 2023.
Harga-390rb-REMP-1

India telah menjadi salah satu importir alutsista terbesar di dunia selama beberapa dekade, tetapi posisinya di pasar ekspor senjata global berada di bawah. Ambisi ekspor New Delhi adalah tanda kekuatannya yang semakin besar karena menggunakan pengaruh impor yang sangat besar untuk menarik investasi di industri dalam negerinya.

Modi mengatakan, India mengekspor produk pertahanan ke 75 negara.

Ekspor India sebelumnya termasuk helikopter Dhruv Hindustan Aeronautics ke Filipina, Mauritius dan Ekuador. New Delhi juga mengirim rudal jelajah supersonik BrahMos Aerospace Rusia-India ke Filipina. Mereka juga telah menawarkan jet tempur ringan Tejas ke Malaysia.

India mengekspor barang-barang lain seperti kapal patroli lepas pantai, sistem pengawasan pantai, avionik, peluncur roket, dan suku cadang untuk radar.

Pertunjukan kedirgantaraan Aero India bertujuan untuk mempromosikan ekspor anjungan udara dalam negeri seperti Tejas, Dhruv, pesawat latih HTT-40, helikopter utilitas ringan Dornier, dan helikopter tempur ringan.

Maskapai penerbangan India mencoba menyelesaikan pembelian pesawat jet untuk memenuhi permintaan sipil dan menekan produsen pesawat global untuk diproduksi lebih banyak secara lokal, terutama melalui kemitraan.

India menginginkan perusahaan domestik yang lebih kecil dan start-up untuk membuat suku cadang produk pertahanan besar secara global. New Delhi mendorong mereka menarik investasi asing untuk pengembangan dan produksi bersama.

Pada acara Aero India, yang diadakan di Pangkalan Angkatan Udara Yelahanka dekat Bengaluru, para pejabat menyambut pertunjukan aerobatik dengan pesawat termasuk Tejas dan jet tempur Sukhoi 30 buatan Rusia.

Sebagian besar armada angkatan udara era Soviet India sangat membutuhkan modernisasi. Negara itu berbagi perbatasan dengan saingan bersenjata nuklir China dan Pakistan.

Kantor berita Rusia melaporkan pada Minggu malam, mewartakan, Moskow memasok India dengan senjata senilai US$13 miliar atau Rp 197 triliun dalam lima tahun terakhir. Pemasok di Uni Eropa dan Amerika Serikat telah melobi untuk pangsa pasar yang lebih besar.

Invasi Rusia ke Ukraina telah mengharuskan India untuk lebih mendiversifikasi basis pasokannya, di tengah kekhawatiran kemungkinan gangguan pasokan Rusia dan tekanan Barat terhadap New Delhi untuk membatasi hubungan dengan Moskow.

Peserta pameran termasuk Airbus, Boeing, Dassault Aviation, Lockheed Martin, Israel Aerospace Industry, BrahMos, SAAB, Rolls Royce , Larsen & Toubro, HAL dan Bharat Electronics.

Maskapai penerbangan India juga berkembang. Air India diperkirakan akan mengumumkan kesepakatan rekor potensial untuk membeli hampir 500 jet dari Airbus dan Boeing, senilai lebih dari USD$100 miliar.

Meskipun tidak mungkin diumumkan pada pameran kedirgantaraan itu sendiri, kesepakatan itu bertepatan dengan pertemuan industri terbesar India di mana pemasok berharap untuk memenangkan kontrak spin-off dari ekspansi pertahanan dan penerbangan sipil negara itu.

Kalender
December 2024
M T W T F S S
« Feb    
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  
Pengunjung
whatsapp
whatsapp